Folkart Artist Varnish Gloss
Rp 43.000 ( Artland ) / 59ml
Helo dan hai, fellow artist!
Untuk kali ini, aku mau ngereview barang yang mengubah hidupku jadi serba berkilauan!
Yes! It’s a varnish! And it's glossy!
Untuk yang belum familiar, secara
singkat gue memberi tau bahwa varnish atau pernis adalah langkah akhir (opsional) dalam
menggambar atau membuat karya. Kalau yang suka nail art, pasti kenalnya istilah top coat. Gunanya selain melapisi juga sebagai pelindung
supaya cat atau karyamu lebih tahan lama, nggak rusak pas ketumpahan air, dan
bebas mengelupas.
Sebenernya,
Ada banyak cara untuk
mem-varnish. Ada yang bentuknya spray (contohnya clear pylox) dan ada yang
dioles secara manual. Jenisnya juga banyak, loh! Ada yang hasil akhirnya matte,
velvet, dan glossy.
Khusus untuk review kali
ini, aku hanya akan ngebahas satu brand yang jarang terdengar (sejauh telinga
gue mendengarkan omongan artist di sosmed) dan kebetulan gue temuin secara
online; Folkart!
Untuk ukuran varnish, merk satu
ini murah banget. Selama ini aku nyari dan hanya menemukan brand seperti
Liquitex atau Mod Podge yang harganya ratusan ribu. Kalaupun ada yang harganya dibawah Rp50.000 biasanya tanpa merk dan dalam ukuran kurang dari 25ml. Untuk newbie kayak aku (terutama dalam dunia varnish),
ukuran 59ml ini cukup untuk meng-explore. Sejauh review ini ditulis, aku udah
nyobain di kertas, botol plastik, palette cat, dan case hp yang soft.
Hasilnya amazing!
Beberapa karyaku berbahan cat
akrilik, sebelum dikasih varnish, cenderung jadi matte and dull. Memang warna
catnya keliatan tapi nggak lively dan teksturnya terlihat kasar. Sangat tidak
cantik. Untuk yang suka painting case hp pasti bisa liat gimana hasil akhirnya.
Warnanya dalam beberapa hari meredup, terutama kalau sering kena pegang tangan yang kotor / berminyak, dan pas dipegang juga terasa kasar.
Setelah dikasih varnish Folkart,
warnanya jadi lebih menyala dan berkilau. Cat warna putih jadi gak pudar kalau
dipegang-pegang dan beberapa kali kena tangan basah / goresan, gambarnya tetap
intak. Tekstur kasar akibat tumpukan cat nggak menghilang, tapi kalau dipegang
bakal beda feelnya. It feels smooth and much more comfortable to touch.
Varnish Folkart bisa dipakai
untuk berbagai macam permukaan.
Sempet coba untuk ngelapis
cat air di kertas cat air, yes it works! Nggak se-glossy kalau pakai akrilik
atau permukaan plastik, sih. Tapi bisa keliatan bedanya. Jangan buru-buru
ngalapisinnya, karna cat airnya lumayan keangkat dan jadi ‘smeared’ ke area
lain. Nggak begitu ketara karna tetap transparan, but you might see the hint.
Untuk pensil warna dan kertas
sketsa biasa... Hm, not good enough!
Bukan cuma ngangkat warna dari pensilnya,
varnishnya meresap ke kertas dan ngebuat kertas jadi agak yellowish. Kayaknya, untuk pensil lebih rekomen untuk pake varnish yang spray.
Untuk aplikasinya, aku biasa pake
flat brush dan direndem begitu selesai untuk mencegah brush jadi kaku. Selama
varnish belum kering, brushnya bisa balik dipake melukis. Oh! Aku menyarankan
untuk lapisi bagian yang dilukis aja (terutama pas ngelapisin casing bening),
kalau mbleber, bakal keliatan ada lapisan bening yang timbul sendiri. Keliatan kayak ada lelehan gitu. Atau
sekalian satu case dilapisin varnish daripada capek ngolesin yang kecil-kecil.
Jengjreeeng!
Sebelum lupa, aku mau ngasih
tips untuk watercolorist out there. Coba deh aplikasiin varnish di palet /
wadah mixing kalian yang licin (terutama wadah plastik yang masih baru). Dibanding ngegosok permukaannya pake amplas, pake varnish
lebih cantik dan less energy to waste. It’ll do some magic!!
No comments:
Post a Comment