Tuesday, June 9

[Review] De Goya Artista Watercolor Pad

Ukuran: A6

Type: Cold-pressed

Tebal: 300gsm / 15 lembar / 25% Cotton

Harga: Rp 25,000-Rp30,000 (available online) - aku belinya di Artland Menteng Huis. Di Shopee, banyak toko yang jual produk ini. Harganya juga bervariasi sesuai daerah+ukuran.


Hello and Hi!

Terima kasih sudah meluangkan waktu untuk mampir ke blog ini. Kalau ada pertanyaan, boleh langsung di kolom komentar atau kalo pengen fast respon bisa kontak melalui sosmed, ya. Link-nya sudah tersedia suatu tempat di blog ini :D

Jadi,

Kali ini aku mau mereview one of the cheapest watercolor paper I could find. Ini pun nemu gak sengaja waktu belanja di Artland and because its price, I decided to give it a try.

No matter how hard I tried to rotate the pic, dia selalu di posisi ini.
Please cooperate and rotate your phone instead ;;


Tampak belakang: bindingnya pake lem, ya.
Cuma satu sisi dan mudah untuk dirobek kalau mau misahin kertasnya


 

Kertas ini, sekali pandang keliatan banget teksturnya. Belakang depan hampir keliatan mirip, tapi waktu diraba, terasa banget mana yang depan dan belakang. The back side lebih halus.

Tekstur depan
Tekstur belakang


Sebenernya, aku gak begitu suka kertas yang bertekstur. Gaya gambarku ini komik Jepang jadi lebih seneng kalo kertasnya mulus. Tapi, begitu coba kertas ini, I changed my mind! 

(Also, shout out untuk orang-orang yang bisa notice the texture dari foto yang ku-upload, berkat kalian aku jadi sering-sering make kertas ini untuk tau keunggulan dan kekurangannya)

Warna yang disapukan di kertas ini terlihat lebih jreng. Waktu nyerapnya terbilang lama, jadi untuk bikin flat color dengan brush kecil, we have lots of time! Biasanya aku sapukan warna secara merata, lalu puk-puk pake tisu untuk dapetin warna yang soft. Kalau mau nebelin warna tinggal tunggu kering, baru kasih layer kedua. Kalau dalam keadaan basah udah kita kasih layer kedua, agak susah dapet warna yang jreng dan rata. Aku coba pake Mijello pun, warnanya jadi agak redup dan rata.

Daerah dekat bahu, cuma sekali usap.
Daerah kepala atas, dua kali usap
(Ada batas tegas yang bedain mana satu sapuan mana yang dua sapuan)
((Kenapa bisa begini? Tadinya cuma sekali sapuan, pas dicoba sapuan kedua warnanya terlalu jreng jadi buru-buru di-pukpuk))


Kucoba untuk niban warna jaune brilliant dengan abu-abu (lengan) hasilnya gak maksimal.
Ketika udah kering, warnanya akan tetap disitu dan gak bisa di-lift.
Warna kuning + ungu (flat color deket bunga) yang gak bisa nyatu bikin efeknya jadi seperti gambar kotor.


 
Untuk lifting atau ngangkat warna, kertas ini agak nyusahin.

Ketika cat kering sempurna, untuk lift color butuh kuas basah dan beberapa kali percobaan. Dua-tiga kali lift warna, yang keangkat cuma sedikit. Nggak brudul kok kertasnya, tapi warnanya gak berubah banyak. Jadi, misalkan mau bikin efek awan/fog/highlight lebih disarankan pakai white paint.

Hasil nyoba lifting warna (rumput)
Warna jadi gak maksimal dan keliatan teksturnya jadi rusak


Oh, iya!

Untuk bagian belakangnya, aku belum coba untuk pakai gambar, ya. Jadi nggak tau apakah bisa dua sisi atau nggak. Lagipula, aku tipe yang nggak suka gambar bolak-balik juga, jadi gak pernah nyoba deh.

Masuk ke karakteristik yang banyak ditanya sama orang; Kertasnya melengkung gak?

Yes. Kalau basah, di bagian yang basahnya bakal melengkung. Not much sampe bikin puddling atau bikin catnya malah keluar area yang diwarna. Begitu bagian yang basah itu kering, kertasnya balik lagi. Seperti sedia kala. Seperti tidak pernah melengkung.

Final word: 8/10


Kertas ini kurekomendasikan untuk pemula dan profesional. Terutama yang suka kertas bertekstur, kualitas high-end, harga wallet-fren(ly).


No comments: